Jumat, 10 Desember 2010

INFO : Tentang Wikileaks dan Indoleaks

Mantan Pekerja WikiLeaks Siap Luncurkan OpenLeaks
Beberapa orang yang telah mengundurkan diri dari proyek WikiLeaks dan tengah berkonflik dengan Julian Assange, berencana untuk meluncurkan sebuah situs baru bernama OpenLeaks. Hal ini dilakukan karena mereka menilai Assange telah gagal dalam mengelola WikiLeaks.

"Tujuan jangka panjang situs ini adalah untuk membangun platform yang kuat dan transparan dalam mendukung pemerintahan negara baik dari segi teknologi dan politik," ungkap salah satu penggagas OpenLeaks yang tidak mau disebutkan identitasnya kepada surat kabar Swedia, Dagens Nyheter yang dilansir oleh Cnet News, Kamis (9/12/2010).

Selain itu, tujuan jangka pendek dari para mantan pekerja Wikileaks ini adalah menyelesaikan segala masalah infrastruktur dan memastikan bahwa situs ini akan dikelola secara demokratis oleh seluruh anggotanya.

"Kami masih memastikan pengelolaan situs ini dan selanjutnya situs ini akan berperan sebagai perantara netral antar berbagai negara tanpa agenda politik tertentu yang bisa meminimalkan konflik dari berbagai pemerintahan suatu negara," lanjut sumber tersebut.

OpenLeaks mengaku tidak akan menerbitkan secara langsung segala informasi yang diterimanya tetapi juga akan memungkinkan berbagai media dan organisasi lain untuk mengakses dan mengapresiasikan apa yang diinginkan oleh para pengakses.

"Kami tidak akan menerbitkan dokumen secara langsung dan atas nama kita sendiri, karena kita tidak ingin seperti WikiLeaks yang hingga saat ini terus mendapat kecaman dari negara di berbagai belahan dunia," katanya.

Di sisi lain, untuk saat ini akses transaksi yang digunakan WikiLeaks seperti PayPal, Visa dan MasterCard telah menghentikan segala macam akses pembayaran yang ditujukan untuk situs yang dibuat oleh Julian Assange tersebut.
sumber: http://www.detikinet.com

WikiLeaks Ungkap Dokumen Rahasia Perang Afganistan

Situs WikiLeaks merilis satu catatan besar berisi 90 ribu dokumen soal perang Afganistan dengan berikan gambaran suram soal keterlibatan militer AS terpanjang dalam sejarah.

Berdasarkan dokumen itu, terungkap kegagalan AS dalam perang di Afganistan. Laporan ini menunjukkan bagaimana pasukan koalisi telah menewaskan ratusan warga sipil dalam berbagai insiden namun tidak dilaporkan. Tidak hanya itu, serangan Taliban ternyata telah ‘dibesar-besarkan’. Disebutkan adanya ketakutan komandan NATO atas keberadaan Pakistan dan Iran yang memicu pemberontakan, berdasarkan laporan The Guardian, Senin (26/7).

Pengungkapan ini berasal dari 90 ribu catatan kejadian dan laporan intelijen soal konflik yang di peroleh situs WikiLeaks di mana ini menjadi ‘salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah militer AS’. Data ini kemudian dikutip oleh beberapa media di antaranya Guardian, New York Times dan media mingguan Jerman, Der Spiegel.

Data tersebut menjadi pukulan dalam sejarah pertempuran yang telah berlangsung selama 6 tahun ini. Perang Afganistan diperkirakan telah merenggut hidup 320 tentara Inggris dan lebih dari 1.000 tentara AS.

Dokumen ini menunjukkan adanya unit operasi rahasia khusus Task Force 373 guna menyerang pihak pemberontak dan teroris tingkat tinggi. Beberapa penggebrekan telah membunuh warga sipil Afganistan, namun lagi-lagi dirahasiakan.

Beberapa orang yang telah dibunuh adalah Agha Shah, seorang agen intelijen yang tewas bersama 4 orang lainnya pada bulan Juni 2009. Pihak lain adalah Abu Laith Al-Libi yang merupakan komandan senior militer Al-Qaeda. Al-Libi berada di perbatasan Mir Ali, Pakistan. Wilayah ini menjadi tempat persembunyian beberapa pemimpin senior Al-Qaeda.

Operasi penyerangan Al-Libi pada bulan Juni 2007 telah memakan korban 6 orang target pemerintah AS dan 7 orang anak-anak yang tidak memiliki kaitan dengan perang tersebut. Guardian melaporkan 2 ribu tokoh Taliban dan Al-Qaeda menjadi target dalam daftar pembunuhan yang dikenal sebagai JPEL (Joint Prioritized Effect List).

Di lain pihak, penasehat Keamanan Nasional AS, James Jones mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa data tersebut mungkin didapat oleh pihak WikiLeaks namun tidak menghubungi pihak pemerintah sebelumnya. “Pemerintah AS telah belajar dari organisasi media bahwa beberapa dokumen mungkin telah disebarluaskan,” ujar Jones. Ia juga mengutuk tindakan ini sebagai ‘kebocoran yang tidak bertanggung jawab’.

Pernyataan Jones menunjukkan perhatian yang khusus mengenai hubungan AS dan pakistan. Kerja sama ini diduga telah memungkinkan agen mata-mata membatu tindakan pemberontakan. Departemen pertahanan telah menolak permintaan CNN untuk berikan komentar dan belum melakukan verifikasi keaslian dokumen karena belum sepenuhnya melihat dokumen tersebut. Pihak Pentagon sendiri tampaknya belum siap untuk memberikan komentar.

John Kerry, Ketua Senate Foreign Relations Committee mengeluarkan pernyataan, “Bagaimanapun, pengungkapan dokumen ilegal ini telah menimbulkan pertanyaan serius soal realitas kebijakan Amerika menyangkut Pakistan dan Afganistan. Kebijakan ini berada dalam tahap kritis. Keberadaan dokumen tersebut mungkin sangat menggaris bawahi tindakan pemerintah sehingga dibutuhkan pengujian data sebagai kebijakan yang mendesak.”

Berdasarkan informasi dari James Jones, dokumen yang dilaporkan oleh WikiLeaks merupakan data dari Januari 2004 hingga Desember 2009. Pada 1 Desember 2009, Presiden Obama mengumumkan strategi baru soal peningkatan substansi sumber daya di Afganistan dan menambah fokus keberadaan Al-Qaeda serta Taliban guna meningkatkan keamanan Pakistan.
sumber : lawan.us & inilah.com

Situs bocoran penting, Wikileaks

Wikileaks membangun reputasinya dari bocoran informasi sensitif.

Situs Wikileaks kembali menjadi pusat perhatian dengan menerbitkan 90.000 catatan rahasia tentang laporan intelijen militer Amerika Serikat tentang perang di Afghanistan.

Bocoran ini merupakan yang terbaru dari serangkaian pemuatan informasi rahasia maunpun sensitif yang dilakukan Wikileaks, yang semakin terkenal dengan keahliannya tersebut.

Bulan April 2010, Wikileaks memuat video tentang helikopter militer AS, Apache, yang menewaskan 12 0rang -termasuk dua wartawan Reuters- dalam serangan di Baghdad tahun 2007.

Dan seorang pengamat militer Amerika Serikat saat ini sedang menunggu proses peradilan dengan dakwaan membocorkan informasi militer maupun diplomatik yang sensitif.

Pada Oktober 2009, situs itu juga memuat nama dan alamat orang-orang yang disebut sebagai Partai Nasional Inggris, BNP, sebuah partai anti imigrasi yang dituduh bersikap rasis.

Sementara itu dalam pemilihan presiden AS 2008, Wikileaks menampilkan tayangan layar email, gambar, maupun buku alamat calon wakil presiden saat itu, Sarah Palin.
Diwarnai kontroversi

Kami menspesialisasikan untuk memungkinkan bahan-bahan dari pembocor informasi maupun dari wartawan yang disensor bisa diketahui khalayak umum.

Julian Assange

Ketika muncul pertama kali tahun 2006, Wikileaks memancing kontroversi. Bagi sejumlah pihak situs inti melakukan jurnalisme investigatif, yang saat ini sudah tidak banyak lagi.

Namun bagi pihak lain, Wikileaks memancing risiko.

Pada Bulan Maret 2010, Direktur Wikileaks, Julian Assange, menerbitkan sebuah dokumen yang disebut dari dinas intelijen Amerika Serikat, yang menempatkan Wikileaks sebagai "ancaman terhadap militer AS."

Pemerintah AS belakangan mengakui kepada BBC bahwa dokumen yang diterbitkan Wikileaks itu adalah dokumen yang asli.

Saat ini Wikileaks mengaku menampung lebih dari satu juga dokumen.

Setiap orang boleh mengirimkan informasi ke Wikileaks tanpa harus menyebutkan nama, namun ada sebuah tim -yang terdiri dari para sukarelawan berupa wartawan dan staf Wikileaks sendiri- yang memutuskan apakah dokumen itu layak dimuat atau tidak di situs mereka.

Bagaimanapun sejak berdiri, situs ini sudah berulang kali berhadapan dengan gugatan hukum di dunia nyata.

Wikileaks mengatakan saat ini menghadapi "100 serangan hukum" namun mereka mengaku memiliki hosting yang anti peluru.

Tahun 2008, sebuah bank di Swiss, Julies Baer, menang dalam gugatan untuk memblok situs Wikileaks setelah memuat ratusan dokumen tentang kegiatan bank itu di luar negeri.

Namun keputusan pengadilan tersebut kemudian diubah oleh pengadilan lebih tinggi.
Bukan kabar burung

Wikileaks mengatakan menerima bahan-bahan rahasia, yang disensor, atau yang bukan untuk khlayak umum namun mempunyai kepentingan politik, diplomatik, maupun etik.

Sedang yang berupa kabar burung, pendapat, maupun hasil reportase yang sudah diketahui umum tidak akan diterbitkan oleh Wikileaks.

"Kami menspesialisasikan untuk memungkinkan bahan-bahan dari pembocor informasi maupun dari wartawan yang disensor bisa diketahui khalayak umum," kata Assange dalam wawancara dengan BBC, Februari 2010.

Wikileaks secara resmi beroperasi di bawah organisasi yang diberi nama Sunshine Press dan mengaku mendapat dana dari para pegiat hak asasi manusia, wartawan investigatif, ahli teknologi, dan khalayak umum.

Situs utama Wikileaks ditampung oleh layanan jasa internet, ISP, PeRiQuito (PRQ), yang sebelumnya menampung situs berbagi bahan, The Pirate Bay,

"Jika sah di Swedia, maka akan kami tampung dan akan terus kami lakukan terlepas dari tekanan apa pun untuk mencabutnya," seperti tertulis di pernyataan situs PRQ.

sumber : bbc.com

INDOLEAKS INDONESIA
Indoleaks adalah Wikileaks nya Indonesia, hmmm. Situs yang beralamat di www.indoleaks.org ini muncul seiring pemberitaan yang semakin heboh mengenai Wikileaks. Ikut-ikutan tenar juga ato gimana yah :). Yang jelas Indonesia memang orangnya kreatif-kreatif. Seperti diketahui Wikileaks adalah situs yang memberitakan semua dokumen-dokumen rahasia berbagai negara termasuk Indonesia.

Dari informasi yang saya baca di Detik.com, Indoleaks ini mengaku ikutan nongol sebagai jawaban atas kebuntuan informasi. Terutama informasi yang berpeluang menjadi bumerang bagi penguasa, politisi dan kaum jahat lainnya di Indonesia.

"Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik, dari ratusan koleksi Indoleaks. Kami akan terus mendobrak kebuntuan informasi, dengan mempublikasikan hak kita yang bernama informasi," diambil Detik.com dari situs Indoleaks.

Yang menarik lagi, Indoleaks ini menerima kontribusi dari pengunjung untuk membeberkan informasi yang terbilang 'rahasia'. Dengan persyaratan sebagai berikut :

* Dokumen harus ORISINIL, tanpa ada opini pengirim di dalamnya.
* Indoleaks.org akan menyebutkan sumber dokumen adalah ANONIM.
* Dokumen yang dipublikasikan adalah dokumen yang MEMILIKI kepentingan publik.
* Indoleaks.org TIDAK akan mempublikasikan informasi yang terkait dengan rekening bank, medical record, dan rahasia pribadi lainnya.
* Indoleaks.org TIDAK bertanggung jawab atas penggunaan dokumen yang dipublikasikan.
sumber : http://pancallok.blogspot.com/2010/12/indoleaks-indonesia.html

Share |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar